Komposisinya berbeda-beda: Pupuk kaporit merupakan pupuk dengan kandungan kaporit yang tinggi. Pupuk klorin yang umum termasuk kalium klorida, dengan kandungan klorin 48%. Pupuk majemuk berbahan dasar belerang memiliki kandungan klorin yang rendah, kurang dari 3% menurut standar nasional, dan mengandung belerang dalam jumlah besar.
Prosesnya berbeda: kandungan ion klorida dalam pupuk majemuk kalium sulfat sangat rendah, dan ion klorida dihilangkan selama proses produksi; sedangkan pupuk majemuk kalium klorida tidak menghilangkan unsur klorin yang berbahaya bagi tanaman yang menghindari klorin selama proses produksinya, sehingga produknya banyak mengandung klorin.
Kisaran penerapannya berbeda-beda: Pupuk majemuk berbahan dasar klorin mempunyai dampak buruk terhadap hasil dan kualitas tanaman yang tidak mengandung klorin, sehingga sangat mengurangi manfaat ekonomi dari tanaman ekonomi tersebut; sedangkan pupuk majemuk berbahan dasar belerang cocok untuk berbagai jenis tanah dan berbagai tanaman, serta dapat secara efektif meningkatkan penampilan dan kualitas berbagai tanaman ekonomis dapat meningkatkan kualitas produk pertanian secara signifikan.
Metode penerapan yang berbeda: Pupuk majemuk berbahan dasar klorin dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk penutup, namun tidak sebagai pupuk benih. Bila digunakan sebagai pupuk dasar, sebaiknya digunakan bersamaan dengan pupuk organik dan bubuk batuan fosfat pada tanah netral dan asam. Ini harus diterapkan lebih awal ketika digunakan sebagai pupuk topdress. Pupuk majemuk berbahan dasar belerang dapat digunakan sebagai pupuk dasar, pemupukan, pemupukan benih dan pemupukan akar; pupuk majemuk berbahan dasar belerang banyak digunakan, dan efek penerapannya baik pada tanah yang kekurangan belerang dan sayuran yang membutuhkan lebih banyak belerang, seperti bawang merah, daun bawang, bawang putih, dll. Rapeseed, tebu, kacang tanah, kedelai, dan kacang merah, yang mana sensitif terhadap kekurangan sulfur, merespon dengan baik terhadap penggunaan pupuk majemuk berbahan dasar sulfur, namun tidak cocok untuk diterapkan pada sayuran air.
Efek pupuk yang berbeda: Pupuk majemuk berbahan dasar klorin membentuk sejumlah besar sisa ion klorida di dalam tanah, yang dengan mudah dapat menyebabkan fenomena buruk seperti pemadatan tanah, salinisasi, dan alkalisasi, sehingga memperburuk lingkungan tanah dan mengurangi kapasitas penyerapan unsur hara tanaman. . Unsur belerang pada pupuk majemuk berbahan dasar belerang merupakan unsur hara terbesar keempat setelah nitrogen, fosfor, dan kalium, yang secara efektif dapat memperbaiki keadaan kekurangan belerang dan secara langsung menyediakan nutrisi belerang bagi tanaman.
Tindakan pencegahan untuk pupuk berbahan dasar belerang: Pupuk harus diterapkan di bawah benih tanpa kontak langsung untuk menghindari pembakaran benih; jika pupuk majemuk diterapkan pada tanaman polong-polongan, sebaiknya ditambahkan pupuk fosfor.
Kehati-hatian terhadap pupuk berbahan dasar klor: Karena kandungan klor yang tinggi, pupuk majemuk berbahan dasar klor hanya dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk penutup atas, dan tidak dapat digunakan sebagai pupuk benih dan pupuk penutup akar, jika tidak maka akan mudah menyebabkan akar tanaman dan benih untuk dibakar.
Waktu posting: 28 Juni 2023